OTOPIANUS P. TEBAI: PENTINGNYA IMPLEMENTASIKAN SOSIALISASI 4 PILAR

Anggota DPD/MPRI RI, Otopianus Pterus Tebai, dari Provinsi Papua, mengatakan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika yang gencar dilakukan MPR ke berbagai elemen masyarakat Indonesia adalah sesuatu yang sangat penting bagi rakyat. Namun, dia mengingatkan masifnya sosialisasi harus berujung kepada implementasi. Jangan sampai mempersembahkan wawasan yang bagus soal nilai-nilai luhur bangsa hanya teori semata, lalu hilang sesuai waktu.

“Artinya, apa yang sudah kita sampaikan namun tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah. Sosialisasi akan percuma jika itu terjadi,” ujar OTP, usai melakukan kegiatan sosialisasi 4 pilar , Sabtu (13/11/2021).

Hal tersebut disampaikan dalam dialog dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kerja sama MPR dengan Yayasan Ipa Dimi, Nabire. Hadir dalam acara tersebut Pengurus Yayasan Ipa Dimi, warga masyarakat yang tinggal di sekitar Yayasan Ipa Dimi, di Jalan Bambu Kuning, Jayanti, Nabire, Papua.
Lebih jauh, Otopianus P Tebai menuturkan bahwa Sosialisasi Empat Pilar, disampaikan harus baik dan benar serta berasal dari sumber terpercaya. “Ini saya garis bawahi, sebab kalau dalam teorinya saja salah, maka prakteknya pun akan ikut salah dan itu berbahaya sekali. Apalagi untuk di kalangan warga masyarakat Papua,”jelasnya.

MPR sendiri, lanjut Otopianus dalam dialognya juga menyampaikan bahwa awalnya sosialisasi dimulai dengan peserta dari kalangan legislatif, yakni anggota DPR dan DPD. Lalu berlanjut melakukan kerja sama dengan eksekutif yakni Presiden, Wakil Presiden, para menteri terus kepada lembaga-lembaga negara, TNI-Polri, dan para kepala daerah, bertempat mereka bisa menjadi contoh dalam melaksanakan Empat Pilar MPR. Hingga akhirnya menyentuh kalangan akademisi, mahasiswa, pelajar, dan juga masyarakat yang tergabung dalam sebuah komunitas atau yayasan.

“Untuk urusan materi, metode, target sosialisasi, sebenarnya telah dilakukan MPR secara maksimal dan kuasa MPR berhenti sampai di situ. Selanjutnya, kami tidak punya unsur pemaksa untuk menghukum pihak-pihak yang tidak melaksanakan Empat Pilar. MPR hanya melakukan imbauan agar sosialisasi diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat,”jelasnya.

Dan melihat begitu hebatnya dampak Sosialisasi Empat Pilar buat rakyat, Otopianus mengajak seluruh masyarakat dan juga semua pengurus Yayasan Ipa Dimi untuk ikut berpartisipasi mensukseskan kegiatan sosialisasi dan juga bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Partisipasi rakyat bukan hanya menjadi peserta saja, tapi juga dapat memberikan ide-ide, gagasan-gagasan segar untuk meningkatkan kualitas metode penyampaian sosialisasi agar lebih mudah diterima dan diterapkan rakyat terutama menciptakan milenial. “Karena memang, ujung dari sosialisasi 4 pilar ini adalah implementasinya di kalangan masyarakat bagaimana. Misalnya, percaya dan takwa pada Tuhan sesuai agama dan kepercayaan masing-masing, hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama, saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah, persamaan hak dan kewajiban, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, tidak semena-mena terhadap orang lain, berani membela kebenaran, bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah Air Indonesia, memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa, musyawarah dengan semangat kekeluargaan, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, musyawarah dengan akal sehat dan sesuai hati nurani, bertanggungjawab melaksanakan hasil musyawarah, memberi pertolongan kepada orang lain, tidak merugikan kepentingan umum, suka bekerja keras, menghargai hasil karya orang lain, tidak boros dan bergaya hidup mewah, mewujudkan kemajuan merata dan berkeadilan social. Dan terakhir, harus kita sadari bahwa NKRI merupakan bentuk negara sebagai komitmen bersama pendiri bangsa,” tegas Otopianus.